LIBURAN SEKELUARGA KE BALI MENJADI NYAMAN DAN MUDAH BARENG TRAVELOKA

Mengajak mama dan papa ke Bali merupakan salah satu wishlist yang udah lama mau aku wujudkan. Mau tau gak alesannya? Simply karena papaku yang udah umur 65 tahun di tahun depan belum pernah jalan – jalan ke Bali karena kebetulan aku bukan dari orang yang berlebih jadi untuk family trip yang keluar kota sampai harus naik pesawat gitu jarang banget sedangkan aku udah pernah ke bali bareng kakak pas study tour SMA. Jadi aku mau ayahku juga bisa lihat keindahan bali setidaknya sekali seumur hidupnya karena alhamdulillah sekarang aku dikasih rezeki yang cukup untuk mewujudkan family trip tersebut.

Trip kali ini terasa berbeda dan berkesan banget buat aku karena biasanya aku tuh langsung ikut open trip yang tinggal bayar dan setelah itu terima beres, tapi kali ini aku yang merencanakan sendiri semua perjalanannya dari keberangkatan sampai kembali lagi ke Jakarta karena aku kurang sreg kalau ikut tour yang biasanya terlalu diburu – buru. Aku dan orang tuaku mau santai sambil menikmati setiap tempat wisata yang kami kunjungi. Aku merencanakan dari mulai beli tiket, bikin itenary perjalanan, mencari hotel, mencari penyewaan mobil, mencari pembelian tiket – tiket masuk tempat wisata, sampai mencari paket tour untuk ke Nusa Penida. Bersyukurnya di zaman sekarang dengan berkembangnya teknologi membuat semua perencanaanku bisa dengan mudah terwujud menggunakan satu aplikasi aja yaitu dengan Traveloka. Di traveloka banyak banget produk yang bisa kamu pilih dari mulai tiket pesawat, hotel, tiket aktraksi, car rental, dan masih banyak lagi. Kalian juga bisa membeli produk dengan harga terbaik karena banyaknya promo yang sedang ditawarkan di Traveloka


Yuk ikutin keseruan aku sekeluarga liburan selama 4 hari!

Perkiraan Biaya

Total biaya yang kami keluarkan untuk liburan 4 hari 3 malam kurang lebih hampir 4 juta per orang (udah all in include transport pp bandara, tiket, hotel, makan lumayan fancy, sewa mobil with driver + bensin, trip nusa penida dan tiket masuk ke tempat wisata dengan rincian kurang lebih seperti berikut :

  • Tiket PP Jakarta-Bali-Jakarta  : 1.500.000 (beli di Traveloka)
  • Nusa Penida                      : 400.000
  • Hotel                               : 800.000 (beli di Traveloka)
  • Makan                             : 400.000
  • Sewa Mobil                       : 400.000 (beli di Traveloka)
  • Tiket Masuk Wisata             : 400.000 (sebagian besar beli di Traveloka)

Total biaya di atas tergantung sama maskapai penerbangan, jenis hotel, tempat makan, dan tempat wisata yang kamu datengin ya. Karena kebetulan aku perginya sama orang tua jadi untuk hotel dan makanan aku agak pilih – pilih yang lumayan bagus/enak supaya mereka nyaman selama perjalanan yang cukup melelahkan diumur mereka saat ini. Tenang aja enggak perlu khawatir sama semua itu karena banyak banget promo yang ditawarkan oleh Traveloka ditambah sekarang lagi ada promo 12.12 yang membuat aku mendapatkan harga terbaik disetiap pembelian produk. Aku juga baru tau loh kalau sekarang udah ada fitur car rental dengan berbagai jasa penyewa mobil yang ternyata murah banget cuma sekitar 160ribu (with driver belum termasuk bensin dan makan driver) dan bisa juga kalian sewa without driver. Jadi kita enggak perlu lagi kayak dulu cari – cari di internet dan menghubungi satu persatu jasa penyewaan mobil.

 

DAY-1 GWK – PANTAI MELASTI – PURA ULUWATU

Aku sekeluarga berangkat dari planet Bekasi sekitar Jam 06.00 WIB karena flight kita jam 09.20 WIB berhubung biasanya nih kalau hari senin pagi jalanan pasti chaos banget. Aku memilih maskapai Pelita Air karena jujur sebagai orang yang kerja di BUMN penasaran sama maskapai ini hehe. Menurutku pesawatnya lumayan oke, kursinya enak dan jarak antar kursi lumayan lebih lega dibandingkan dengan pesawat lainnya dan alhamdulillah cuaca terpantau cerah selama perjalanan. Kami sampai di Bali sekitar Jam 12.00 WITA langsung disambut sama Mas Komangdika dari Bali Fast Track yang udah membawa selebaran kertas bertuliskan namaku. Sebenernya pas pertama kali dihubungin by WA sama masnya, aku gak expect masnya masih muda soalnya foto profil WAnya tuh pemandangan macem foto profil bapack – bapack gitu kan, eh ternyata rapi, cakep, lembut, ramah dan sopan banget. Jadi agak sedikit salting deh #ehlohkokgini hahaha.

Bandara International Ngurah Rai Bali

Jujur terakhir aku ke Bali tuh tahun 2010 kelas 1 SMA haha udah 12 tahun yang lalu dong ternyata. Takjub juga pas liat bandaranya udah beda jauh, lebih besar dan modern dibandingkan dulu. Akhirnya bisa foto juga ditulisan ikonik Bali yang sering ku liat di Instagram orang – orang kalau ke Bali.

Nah sampainya di Mobil, aku langsung kasih tau itenary aku dihari ini mau ke Garuda Wisnu Kencana (GWK) dan Pura Uluwatu baru deh nanya enaknya makan dimana yang halal dan searah dengan tempat yang mau kita tuju. Cuaca di Bali siang itu cukup cerah cenderung panas. Akhirnya kita mampir di Warung Mak Jo. Kita pesen ikan bandeng bakar dan sup ikan dan surprisingly enak ditambah poin plusnya lagi ada tempat sholat jadi sekalian kita sholat disana tapi ya harganya menurutku agak pricey.

Garuda Wisnu Kencana

Selesai makan siang dan sholat kita langsung melanjutkan perjalanan ke GWK yang ternyata jaraknya udah enggak terlalu jauh dari tempat makan. Sesampai di parkiran GWK, untuk menuju loket pembelian tiket kita harus naik kereta karena jaraknya lumayan. Tiket masuk ke GWK juga aku beli melalui traveloka yang ternyata lebih murah dimana aslinya kalau beli on the spot per orang itu 125 ribu sedangkan ditraveloka total aku bayar hanya 266ribu untuk 3 tiket karena ada diskon promo Xperience 12.12 dan tambahan diskon menggunakan kartu kredit BNI. Jadi lebih untung kan hehe dan karena udah beli di traveloka kita bisa langsung aja menuju ke gate entrance yang letaknya di dekat toko oleh – oleh karena udah dapet barcode yang tinggal discan aja di pintu masuk.


Garuda Wisnu Kencana

GWK merupakan salah satu objek wisata sekaligus ikon Pulau Bali dan  yang paling ikonik di taman budaya ini adalah patung GWK itu sendiri yang merupakan patung tertinggi keempat didunia dengan tinggi 121 meter. Patung GWK merupakan karya seniman ternama asal Bali, Nyoman Nuarta yang dibangun dengan tujuan untuk menjadi sebuah kawasan baru wisata di Bali. Area lainnya yang biasanya dikunjungi di Taman Budaya GWK adalah Plaza Garuda, Plaza Wisnu, Plaza Kura-Kura, Lotus Pond (Tebing – tebing tinggi), dan Theater tempat menonton beberapa pertunjukan tari. Oh iya kalian juga bisa loh naik ke dalem patungnya krisna tapi harus ada biaya tambahan lagi dan ngantri karena hanya bisa ngangkut maksimal sekitar 20 orang. 

Plaza Wisnu

Plaza Garuda
Plaza Garuda

Area Menuju Plaza Garuda dan GWK

Area Kosong Luas Di Antara Tebing - Tebing

Plaza Kura - Kura

Di GWK juga sebenernya ada pertunjukkan tari kecak tapi hanya di hari sabtu dan minggu sedangkan kami datangnya di hari senin. Aku suka banget explore di tempat ini karena tempatnya luas banget berasa mau lari – lari main kayak anak kecil. Kita enggak terlalu lama disini karena hari udah mulai sore dan mau mengejar nonton tari kecak di Pura Uluwatu. 

Pantai Melasti

Sebelum ke Pura Uluwatu, Mas Komangdika nyaranin untuk mampir sebentar ke pantai melasti karena kebetulan searah dan bagus katanya, jadilah kita mampir sebentar. Tiket masuk ke pantai ini sekitar 20ribu per orang. Pantai melasti yang terletak di daerah ungasan merupakan salah satu wisata Bali yang kini mulai popular semenjak pembangunan berbagai infrastruktur seperti jalan dan sarana pendukung lainnya yang membuat akses menuju pantai menjadi lebih mudah melalui jalan beraspal yang diapit dua tebing kapur.


Pertama kali masuk ke daerah pantai ini, aku takjub dengan bukit kapur yang menjulang tinggi infonya sekitar 150 hingga 500 meter dengan jalanan berkelok yang begitu Indah. Memasuki kawasan pantai yang semakin menurun, kita dapat melihat bangunan pura yang berdiri di pesisir pantai. Sesampainya di area pantai, kalian akan disambut dengan bentangan pasir putih dan lautnya yang biru. Banyak kegiatan yang bisa dilakukan di pantai ini yaitu berenang, santai dipinggiran pantai sambal minum kelapa muda, bermain air dan pasir serta menikmati pemandangan sunset. Awalnya aku dan mama enggak mau lepas sepatu, tapi lama lama kok tergoda dan akhirnya langsung lepas sepatu dan mencoba memijakkan kaki ke pasir putih dan air lautnya. 


Lucunya waktu aku nonton video ku pas aku lagi bermain pasir ternyata ada satu bule yang sadar kalau hp ku lagi merekam trus dia dadah dadah dong dan joget joget padahal muka dan badan udah kayak security ternyata hatinya hello kitty :)

Bule Sadar Kamera Banget

Pura Uluwatu dan Tari Kecak

Nah selanjutnya kita sampai ke tujuan akhir ke Pura Uluwatu sekitar jam 16.30 WITA. Tiket masuk untuk domestik ke Pura Uluwatu sekitar 30ribu aku beli on the spot, sedangkan untuk tiket nonton tari kecak sekitar 150ribu. Untuk tiket ini aku beli diTraveloka lagi dan jadinya cuma bayar 400ribu untuk 3 orang. Kita langsung menuju tempat pertunjukkan tari kecak karena takut enggak dapet tempat duduk. Tari kecak merupakan seni tari khas bali yang dipertunjukkan oleh puluhan laki – laki sekitar 50 – 70 orang. Menariknya kalau tarian lain biasanya menggunakan melodi yang berasal dari alat musik namun tari kecak melodinya berasal dari paduan suara dari puluhan laki – laki yang tampil itu sendiri.


Area Sekitar Pura Uluwatu

Tari Kecak

Tari ini terinspirasi dari ritual tradisional yang dilakukan masyarakat bali yang kemudian diadaptasi dalam cerita Ramayana. Sebelum aku keluar dari mobil tadi udah diwanti – wanti sama mas komangdika “ mbak nanti hati hati ya sama kacamata dan hp soalnya disekitarannya tuh banyak monyet” dan bener aja dong kejadian ada salah satu kacamata dari pentonton yang diambil sama monyet trus baru mau dibalikin pas diajak barter sama pisang hahaha. Tarian ini menarik perhatian turis mancanegara banget soalnya kalau aku liat yang nonton hampir 70% adalah bule – bule. Udah ngebayangin ngeliat sunset sambil nonton tari kecak, nyatanya pas ditengah – tengah lagi nonton tari kecak hujan turun deras banget jadinya pada bubar dan aku memutuskan untuk keluar dan pulang hehehe. Sebelum pulang aku sempet mampir dulu ke Warung Nasi Pedas Ibu Oki (Suprisingly Enak !) buat beli makan malam dibungkus aja dan langsung ke hotel untuk istirahat.

DAY-2 NUSA PENIDA

Dihari kedua aku merencanakan untuk one day trip ke Nusa Penida. Aku menggunakan tour NusaPenidaLovely dengan biaya per orang sekitar 400ribu sudah all in termasuk makan siang. Kami berangkat dari pelabuhan sanur yang ternyata bagus banget katanya sih baru aja direnovasi jadi kayak lagi di luar negeri gitu. Kita berangkat sekitar jam setengah 9 pagi (ngaret banget menurutku padahal dijadwal harusnya jam 8) dan sampai di Nusa Penida sekitar jam setengah 10.




Broken Beach & Angel Billabong

Sesampainya di Pelabuhan, kami langsung dijemput sama driver merangkap jadi tourguide menuju broken beach & angel billabong. Jalanan menuju tempat ini memakan waktu sekitar 1 jam dengan jalanan yang kecil dan berbelok belok kayak jalanan lintas Sumatra gitu. Nah ternyata broken beach dan angel billabong ini terletak disatu wilayah ibaratnya kayak perempatan gitu kalau mau ke broken beach ambil belok kiri kalau mau ke angel billabong belok ke kanan. Kondisi ketika kami sampai disana hujan , karena enggak ada payung ataupun jas hujan, jadi kami berteduh sebentar.

Broken Beach

Broken Beach atau yang lebih dikenal sebagai Pasih Uug oleh warga lokal setempat, merupakan tebing karang setinggi 200 meter yang menjorok ke lautan. Tebing ini terkena abrasi air laut selama berabad-abad, sehingga lubang mirip gua raksasa terbentuk di bagian tengah secara alami. Air yang biru jernih ditambah tebing – tebing yang menjulang disekitar laut membuatnya menjadi spot foto ciamik. Kita harus ngantri untuk bisa foto disini sekitar 10 menitan. Duh bagus banget sih tapi emang. Selain foto dispot ini kalau mau juga bisa trekking melewati atasnya lubang.

Setelah itu kita jalan sedikit menuju angel billabong yang letanya disebrang broken beach. Kenapa dinamakan angel billabong? Bilabong merupakan sungai yang buntu terbentuk karena jalur sungai beruba arah dan meninggalkan cekungan terisolasi terisi air saking indahnya makanya disebut keindahan bak bidadari menjadi angel billabong. Ekspektasiku warna airnya hijau biru seperti yang biasa aku lihat di foto – foto, nyatanya pas aku kesana warnanya cokelat jadi kayak kubangan dong hahaaha. Mungkin karena habis hujan kali ya jadi ada pasir/lumpur yang tadinya terendapkan jadi naik ke permukaan menyebabkan airnya jadi keruh. Sepertinya memang waktu yang tepat untuk berkunjung ke tempat ini adalah pada saat musim kemarau menuju musim hujan.

Ekspektasiku Bening Hijau

 

Realitanya kayak kubangan wkkwkw

Selanjutnya karena jam sudah menunjukkan jam makan siang, kami memutuskan untuk makan siang terlebih dahulu. Makan siangnya di restaurant deket – deket situ sih udah ditentuin sama mereka dan paket menu yang bisa dipesan juga udah ditentuin ada nasi goreng, mie goreng, chicken katsu, fish and chips, dan sate. Rasa makanannya yah lumayan lah.

Pantai Kelingking & Paluang Cliff

Selesai makan siang kita langsung menuju ke Pantai Kelingking. Nah kenapa disebut pantai kelingking karena ada yang bilang pantai tersebut ada karang yang berbentuk menyerupai jari kelingking. Ada juga yang menyebutya tebing paluang berbentuk leher T-Rex. Kalau menurutku kalau liat tebing paluang itu bentuknya mirip sama ikan lumba-lumba/paus gak sih ? menurut kalian mirip bentuk apa ?

Pantai Kelingking



Nah walaupun Namanya kelingking, tapi pemandangannya patut diacungi jempol sih Pasirnya putih banget, airnya biru jernih banget, langitnya bersih biru, dan pokoknya masyaAllah deh enggak nyesel kesini. Di pantai ini kalian bisa trekking sampai ke bawah tepat dipasir putih dan bisa berenang dilautnya. Akan tetapi perlu dipastikan ya kalian dalam kondisi sehat karena kalian perlu trekking menuruni anak tangga sekitar 1 jam untuk mencapai bawah dan harus siap untuk mendaki kembali anak tangga tersebut selama 1 jam. Rasanya kalau ambil yang one day trip enggak akan cukup waktunya jadi lebih baik ambil yang 2 – 3 hari trip biar puas. Kalau kita kemarin hanya foto di bagian atas aja setelah itu pindah ke paluang cliff. Nah disini sih sebenernya hanya ada tempat foto aja juga sih dan harus bayar lagi dong ternyata per orangnya 30 Ribu.

Paluang Cliff

Spot Foto Paluang Cliff

Terakhir kami dimampiri di pantai pinggir jalan dekat dengan pelabuhan. Sepertinya ini bukan pantai tempat wisata sih soalnya enggak ada sama sekali orang disini. Pasirnya juga putih dan airnya juga jernih jadi yah lumayan lah main air sedikit dan samar - samar terlihat gunung agung diselimuti awan di sekitarnya. 

 

Aku sebenernya agak kecewa dengan provider NusaPenidaLovely yaitu pertama ternyata mahal karena setelah DP aku menemukan harga yang bisa kasih 350ribu perorang dan kedua drivernya kayak males – malesan nganternya. Aku kan pilih trip mix barat dan timur tapi pas di awal – awal langsung bilang gak bisa trip ke timur karena jalanan rusak padahal pas besoknya aku liat story WA mereka tuh lagi ada yang ke Timur (masa iya jalanan bener dalam waktu sehari?) padahal yang ditimur menurutku lebih bagus – bagus daripada tujuan yang di barat. Ketiga, drivernya gak siap payung dimobilnya jadi kita harus nunggu sekitar setengah jam karena pas nyampe broken beach hujan. Ke empat, jam 3 kita udah sampe lagi dipelabuhan padahal keberangkatan kapalnya masih jam 5 sore masih ada spare waktu 1.5 jam untuk bisa mengunjungi satu tempat lagi dan terakhir enggak dapet air mineral dong padahal ditulisannya udah include. Agak menyesal juga sih karena milih ini dengan pertimbangan hasil fotonya bagus tapi ternyata servicenya kurang oke menurutku.  

DAY-3 UBUD – KINTAMANI

Di hari ketiga, kami agak sedikit santai memulai hari untuk perjalanan karena kembali menyewa mobil. Aku sendiri sempat menikmati berenang di kolam renang hotel Grand Palace. Aku seneng banget sama kolam renangnya yang bersih, panjang banget, dan airnya enggak terlalu dingin. Setiap nginep di hotel biasanya aku lumayan concern sama kolam renangnya karena aku suka banget renang. Kami memulai perjalanan dari hotel sekitar jam 09.00 WITA. Rencana kami di hari ketiga ini yaitu untuk mengeksplore keindahan ubud dan kintamani (daerah pegunungan) karena sudah puas main ke pantai di Nusa Penida.

Monkey Forest & Tegalalang Rice Terrace

Tujuan pertama kami yaitu ke Monkey Forest yaitu hutan lindung yang didalamnya terdapat pura dan ratusan kera. Tiket masuk ke monkey forest lagi – lagi aku pesan dari Traveloka dan mendapatkan harga yang lebih murah dari pada harga on the spot. Pertama kali masuk ke tempat ini kalian langsung disambut dengan suasana layaknya hutan beneran yang sengaja dijaga kealamiannya untuk tempat hidupnya kera. Hutannya luas banget dan asri ditambah keranya beneran banyak banget dan lucu lucu loh apalagi yang masih anak kecil gitu. So cute!!! Emang agak ngeri – ngeri sedap sih pas jalan disekitar kera soalnya kadang suka nakal mau ambil barang – barang yang kita pegang. Ada yang lucu sih kadang ngeliat sekelompok kera yang lagi ngumpul dan kayak lagi nongki gitu mungkin juga lagi ngegibahin temennya kayak biasanya manusia ya . haha

Cewek Kalau Lagi Ngambek Manyunnya Kayak Gini

Gak Paham Ini Lagi Ngapain :o

Nongki Versi Onye - Onye


Setelah puas main – main sama kera kami melanjutkan perjalanan ke Tegalalang Rice Terrace yang merupakan areal persawahan yang didesain secara berundak (terassering), menawarkan pemandangan teras-teras hijau yang asri dan mempesona. Tiket masuk untuk trekking aja sekitar 10ribu per orang nah kalau mau masuk ke daerah persawahannya lebih jauh ada uang tambahan lagi seikhlasnya. Nah karena masuknya itu lewat restaurant juga jadilah kita engga enak dan memesan camilan kelapa muda dan kentang goreng. Aku enggak sampai trekking ke bawah banget dan ke bagian atasnya lagi karena untuk ngajak orang tua enggak memungkinkan terlalu jauh. Jadi aku hanya eksplore sendiri turun agak jauh sedikit sedangkan orang tua ku menunggu sambal menikmati pemandangan dan minum air kelapa.


Tegalalang Rice Terrace
Tegalalang Rice Terrace


Santai Sambil Menikmati Kelapa Muda

In Action Tegalalang Rice Terrace

Kintamani

Selanjutnya karena hari sudah menujukkan pukul 13.00 WITA kami langsung menuju ke daerah Kintamani untuk makan siang. Sepanjang perjalanan kami disuguhi pemandangan yang luar biasa indahnya hamparan gunung dan danau batur. Nah awalnya kita tuh pergi ke Montana Del Caf̩ karena mau foto ala Рala di jarring Рjaring kayak diinstagram itu dengan pemandangan belakangnya tuh gunung dan danau batur. Eh tapi pas sampe disana ternyata makanannya enggak cocok sama orang tua ku (re : western food dan ada menu enggak halalnya). Jadi kami memutuskan untuk pindah tempat ke Restaurant Grand Puncak Sari.


Tempat makan disini tipenya itu All You Can Eat dengan harga 120ribu belum termasuk pajak. Jenis makanan yang dihidangkan yaitu makanan Indonesia dan semuanya halal jadi enggak perlu khawatir. Kami memilih lokasi outdoor supaya bisa makan siang sembari memandang hamparan gunung dan danur batur dengan udara yang sejuk wah bener – bener deh bikin relaks dan worth it !! Awalnya tuh aku merencanakan untuk menginap di deket – deket gunung batur supaya pagi – paginya bisa trekking cari sunrise ke gunung batur, tapi setelah tanya – tanya dan baca – baca sepertinya treknya enggak orang tua friendly deh mungkin kalau sama temen – temen masih memungkinkan jadi aku mengurungkan niat tersebut.



Desa Panglipuran

Selanjutnya kami mengunjungi Desa Panglipuran yang merupakan desa adat bali terletak di Kabupaten Bangli, Bali. Desa adat ini masih menjunjung tinggi nilai-nilai luhur nenek moyang dengan tata ruang desa pun mengusung patokan adat yang sudah turun temurun.  Desa ini dibangun dengan Konsep Tri Mandala, di mana tata ruang desa dibagi menjadi tiga wilayah yakni Utama Mandala, Madya Mandala, dan Nista Mandala. 

Di wilayah utara, ada Utama Mandala. Wilayah ini merupakan tempat suci atau tempat para dewa. Di sini pula lah tempat beribadah didirikan. Di bagian tengah, ada zona yang disebut sebagai Madya Mandala. Zona tengah merupakan pemukiman penduduk, di mana rumah-rumah penduduk dibangun berbanjar di sepanjang jalan utama. Sedangkan,  wilayah paling selatan disebut dengan Nista Mandala. Tempat ini adalah zona khusus untuk pemakaman penduduk. Nah desa ini pun juga dinobatkan sebagai salah satu desa yang paling terbersih di dunia loh.  Pas berkunjung kesini terasa banget kalau desa ini tuh asri, bersih dan rapi. Penduduk yang tinggal di desa ini pun ramah – ramah . Tiket masuk ke desa ini untuk lokal seharga Rp. 25ribu per orang.  

Pintu Masuk Desa Panglipuran

Setelah ke desa panglipuran kami rencananya mau melihat sunset di bukit campuhan. Sayangnya kami tersesat sampai udah gelap haha jadi kami memutuskan untuk langsung aja menuju ke hotel kami di Kahayan Suite di daerah ubud.

DAY-4 AIR TERJUN – PASAR SUKOWATI – JOGER - PULANG

Nah tibalah kita di hari terakhir di Bali. Lumayan sedih kalau inget harus pulang lagi ke Jakarta yang artinya udah harus kembali menghadapi realita yaitu bekerja. Enggak papa kita harus semangat cari uang supaya bisa liburan lagi hehe (tentu jangan lupa nabung ya). Awalnya tuh hari ini hanya mau beli oleh – oleh ke Pasar Sukowati dan Joger, tapi mas agung (driver kita) menyarankan untuk mampir sebentar ke Air Terjun Tegenungan yang letaknya enggak terlalu jauh dari hotel kita. 

Tiket masuk ke Air Terjun ini adalah 25ribu per orang. Untuk mencapai ke air terjunnya kita perlu trekking turun sekitar 15 – 30 menit melewati puluhan anak tangga. Sepanjang perjalanan menuju ke air terjun banyak disediakan spot - spot foto gitu dan sama sekali enggak ada biaya tambahan. Di air terjun ini juga terdapat pura . 


Salah Satu Spot Foto 

Air terjunnya dingin dan jernih. Sayangnya kita enggak mau basah – basahan karena ribet udah mau pulang padahal seger banget kayaknya kalau berdiri pas di bawah air terjunnya hehehe.


Nah setelah itu si papa minta mampir ke Glass Bridge yang terletak enggak jauh dari wisata air terjun. Ini semacam jembatan gantung gitu yang keliatan dari air terjun. Ternyata jembatan gantungnya itu terbuat dari kaca. Tiket masuknya menurutku terlalu mahal sekitar 150ribu/orang hanya untuk foto – foto dan melewati jembatan jadi hanya si papa aja yang masuk ke dalem sedangkan aku dan mama menunggu di pintu masuk aja karena saying uangnya enggak worth it hehe. Setelah itu kita mampir ke pasar sukawati dan Joger untuk membeli sedikit oleh – oleh dan langsung ke Bandara.

Selesai deh perjalanan kita selama 4 hari 3 malam di Bali. Pendapatku pribadi, Bali merupakan destinasi yang worth it banget dikunjungi sebagai tempat wisata karena wilayahnya yang masih kental akan budaya Indonesia serta Wisata alam yang lengkap dari mulai pantai, persawahan, air terjun sampai dengan gunung. Udaranya yang masih sejuk dan asri pun menjadi nilai tambahan yang menguatkan untuk datang ke Bali. Cocok banget untuk tempat healing dan melepas kepenatan dari hiruk pikuknya ibu kota sehingga bisa kembali rileks.

Merencanakan dan mewujudkan liburan impianku kali ini terasa lebih mudah dan murah dengan adanya applikasi Traveloka. Yuk wujudkan juga rencana liburan impian kalian menggunakan Traveloka dan dapatkan banyak promo menarik untuk mendapatkan harga terbaik melalui link berikut https://trv.lk/promo_traveloka_lyw

Memutuskan mengikuti suara hati untuk mengajak orang tuaku liburan ke Bali dan mengesampingkan sejenak hiruk pikuk pekerjaan dan kepenatan yang aku alami merupakan salah satu pilihan terbaik yang aku pilih untuk keberlangsungan hidupku karena pada saat itu posisinya aku merasa dunia seakan sedang tidak berpihak kepadaku dan sebagai pekerja aku mempunyai hak cuti untuk beristirahat sejenak dari masalah masalah pekerjaanku. #LifeYourWay

Kalian juga jangan lupa untuk selalu ikutin kata hati kalian dan jangan terlalu memikirkan omongan negative dari orang lain. Inget ya, ini hidup kalian, kalian yang tau apakah apa yang sedang kamu jalani adalah hal yang membuat kalian bahagia atau enggak. Kalian semua hebat kok ! Kalau dunia seakan mau runtuh dan segala hal berjalan nggak sesuai dengan keinginan, itu artinya saatnya injak rem dan istirahat dan jangan lupa untuk tetap berdoa juga ya.

Nah siapapun kamu, apapun pilihanmu, bagaimanapun caramu nikmatin hidup. Percayakan pilihan travel & lifestyle supaya kamu bisa enjoy Life, Your Way dengan Traveloka! https://trv.lk/traveloka_lifeyourway_blog 



You Might Also Like

0 Comments