Cara Mengatur Keuangan Pribadi

Di pertengahan tahun 2019, aku nonton youtubenya Raditya Dika yang judulnya Suami Istri Ngomongin Duit dimana divideo itu Raditya Dika dan istrinya berdiskusi mengenai perspektif keuangan dari masing – masing baik dari sisi istrinya maupun dari sisi Raditya Dika. Nah divideo dibahaslah cara Raditya Dika mengatur keuangannya yang membuat aku lumayan amaze sama dia karena financial planningnya dia bagus dan rinci banget sampai - sampai udah bisa pensiun diumur dia yang sekarang. Dia udah memulai melakukan financial planning dari sekitar umur 20 tahun dimana dia udah memikirkan tujuan – tujuan financial seperti dana darurat, dana untuk menikah, dana untuk melahirkan, dana untuk sekolah anak, sampai dengan dana untuk pensiun. Gila sih keren banget, dimana kita diumur 20 tahun masih punya perspektif kalau punya uang banyak tuh bisa dibeliin macem – macem dan nabung kalau masih ada sisa, tapi dia udah punya pemikiran jauh banget ke depan. 

Nah setelah nonton video itu, aku jadi tertarik untuk memulai merencanakan financial untuk kehidupan pribadiku sendiri, pas banget waktu itu baru – baru mulai kerja dan menerima pendapatan sendiri yang alhamdulillah sampai saat ini masih terus berjalan dan terus belajar. Disclaimer ya aku buakn expert dalam bidang financial tapi ditulisan ini aku hanya mau sharing aja bagaimana aku mengatur keuangan pribadiku selama ini :

1.Do Some Research

Sebelum aku memulai, aku selalu do some research. Kita harus banyak – banyak baca sebelum memulai sesuatu yang baru supaya enggak tersesat dan salah mengambil langkah. Jadi apa sih financial planning itu ? Finansial Planning adalah suatu kegiatan pengelolaan keuangan seseorang/perusahaan untuk mencapai suatu tujuan keuangan. Tujuan melakuan financial planning adalah bukan membatasi kamu untuk melakukan atau membeli apa yang kamu suka dan impikan atau agar cepat kaya dalam waktu singkat tapi agar kita dapat mengelola uang yang kita terima lebih bijaksana dan lebih bermanfaat. Di era yang udah canggih sekarang ini, kalian bisa mendapat informasi dari mana aja, dari google, Instagram, bahkan dari Tik Tok, jadi jangan males ya untuk cari – cari informasi sebelum memulai sesuatu. Beberapa keyword yang bisa kalian cari sebelum memulai adalah Financial Planning, Dana Darurat, Tujuan Keuangan, Investasi, Platform Investasi, Reksadana, dan lain – lain.

2.Membuat Tujuan – Tujuan Finansial

Setelah udah punya pengetahuan yang lumayan banyak tentang item – item yang relate sama financial planning, baru deh move ke langkah selanjutnya yaitu menentukan tujuan – tujuan finansial. Tujuan finansial adalah target yang ingin dicapai saat kita mengelola uang. Tujuan finansial harus terukur, spesifik, dan berorientasi pada waktu. Dengan membuat tujuan keuangan, kita bisa memprioritaskan mana yang sifatnya paling mendesak atau harus mendapatkan perhatian lebih dulu sehingga pengelolaan dana dan platform investasi yang dipilih bisa tepat guna sesuai dengan kebutuhan. Menetapkan tujuan finansial juga penting untuk kita nantinya memilih platform investasi yang kita gunakan. Kalau aku pribadi membagi tujuan finansialku menjadi 3 bagian yaitu 

Tujuan Finansial Jangka Pendek

Tujuan finansial jangka pendek ini adalah tujuan finansial yang ingin aku capai dalam kurun waktu 1 – 3 tahun ke depan ataupun dana yang memang rutin dikeluarkan tiap tahun selain dana untuk kebutuhan sehari - hari. Contohnya dana darurat, dana untuk liburan, dana untuk self reward, dana untuk qurban, dana untuk bulan madu, dana untuk menikah dan dana untuk melahirkan. 

Tujuan Finansial Jangka Menengah

Tujuan finansial jangka menengah ini adalah tujuan finansial yang ingin aku capai dalam kurun waktu 3 – 10 tahun ke depan. Contohnya dana untuk membeli mobil, dana untuk membeli rumah, dana untuk umroh/naik haji, dan dana untuk anak baik kebutuhan anak maupun dana untuk sekolah sampai SD. 

           Tujuan Finansial Jangka Panjang

           Tujuan finansial jangka Panjang ini adalah tujuan finansial yang ingin aku capai dalam kurun                 waktu lebih dari 10 tahun ke depan. Contohnya dana untuk pensiun dan dana  untuk usaha. 

 3.Mengatur Alokasi Dana

Setelah kita punya tujuan – tujuan finansial yang ingin dicapai, selanjutnya kita perlu membuat alokasi dana dari penghasilan rutin yang kita terima. Alokasi yang paling umum untuk digunakan adalah 50% untuk biaya hidup, 30% dana hiburan, dan 20% dana investasi/tabungan. Hal ini tergantung dari kondisi kebutuhan kalian masing – masing ya.

Kalau pengaturan keuanganku pribadi adalah 30% untuk biaya hidup, 20% dana hiburan, dan 50% dana investasi/tabungan. Kelihatannya pelit banget ya untuk biaya hidup? Sebenernya enggak juga, kenapa aku bisa mengalokasikan 30% untuk biaya hidup karena kebetulan saat ini aku tinggal di rumah dinas perusahaan dimana aku enggak perlu mengeluarkan uang untuk sewa tempat tinggal, untuk bayar listrik dan air, untuk keamanan dan kebersihan, serta enggak ada biaya untuk beli gas bulanan. Jadi bener – bener biaya hidup aku itu untuk orang tua, transportasi, internet, dan makan. Biaya untuk hiburan juga enggak terlalu banyak karena ditempat aku kerja enggak terlalu banyak tempat hiburan dan aku bukan tipe orang yang suka nongkrong – nongkrong gitu, biasanya kalau di Jakarta dana hiburan tuh aku gunakan untuk travelling tapi kalau disini aku  gunakan untuk sedekah, buy fancy food, dan belanja – belanja jajan online gitu sih hehe, ya namanya juga cewek kan.  Kemudian dana investasi/ tabungan itulah yang perlu kita kelola untuk dapat mencapai semua tujuan keuangan yang telah kita susun sesuai dengan prioritasnya. Contohnya, kamu harus lebih banyak mengalokasikan dana investasi untuk tujuan finansial jangka pendek dibandingkan jangka menengah, dan jangka Panjang.

Apabila ada dana tambahan diluar gaji bulanan kamu seperti THR, Bonus ataupun insentif, maka bisa kamu atur lagi alokasinya masing – masing sesuai keinginan kamu. 

4. Melaksanakan Perencanaan Keuangan dengan Bantuan Platform Investasi

Setelah semuanya sudah kita rencanakan, maka yang perlu kita lakukan adalah konsisten melaksanakan rencana kita agar tujuan finansial yang sudah kita susun dapat tercapai. Dalam mencapai tujuan keuangan, kamu jangan hanya mengandalkan tabungan, maksudnya uang sisa jangan kamu diamkan ditabunganmu karena nantinya tidak akan bertumbuh dan hanya berkurang karena adanya biaya administrasi. Uang yang kamu alokasikan untuk tabungan, sebaiknya kamu letakkan di platform investasi yang sekarang sudah banyak digunakan. Dalam memilih platform investasi juga harus extra hati - hati, pastikan platform tersebut sudah mempunyai ijin OJK, kamu enggak mau kan kalau nantinya uang kamu malahan hilang seperti berita – berita yang sedang ramai akhir – akhir ini . 

Nah untuk platform yang aku gunakan saat ini adalah Bibit, Bareksa, Ajaib, dan IpotGo. Bibit dan Bareksa aku gunakan untuk menginvestasikan uangku dalam reksadana untuk mencapai tujuan keuangan jangka pendek dan menengah karena risk reksadana yang aku pilih itu cukup rendah sedangkan Ajaib dan IpotGo aku gunakan untuk menginvestasikan uangku dengan membeli saham untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang.  Perlu diingat juga kalau kalian mau mendapatkan return yang besar maka possibility risk kehilangannya pun juga cukup besar, jadi balik lagi kalian harus banyak baca terlebih dahulu.

5.    Konsisten

Last but not least dan yang mungkin paling penting adalah konsisten. Kalian harus konsisten dalam mewujudkan tujuan financial kalian. Kalau cara aku, setiap awal bulan setelah menerima gaji, aku langsung mengalokasikan 50% dari gaji yang aku terima ke masing – masing platform investasi dan 50% nya lagi aku transfer ke rekening satu lagi yang khusus untuk aku gunakan sebulan, jadi enggak ada alasan lagi investasinya kurang – kurang dari sebelumnya kecuali memang ada hal yang benar benar mendesak sehingga butuh mengeluarkan dana lebih banyak dari biasanya.

Nah itu semua yang udah aku lakukan dan masih dilakukan sampai saat ini karena tujuan keuangannya masih banyak yang belum tercapai haha semoga dapat bermanfaat bagi yang membaca ya.

- Enjoy- 

"Financial planning is like navigation. If you know where you are and where you want to go, navigation isn't such a great problem. It's when you don't know the two points that it's difficult" -  Venita VanCaspel

You Might Also Like

0 Comments