Jurasix Goes to Mt. Prau

Akhirnya setelah vakum jalan – jalan karena bulan puasa dan skripsi yang super manja minta diperhatiin terus, minggu kemarin aku berkesempatan buat mendaki ceria ke Gn. Prau bersama Jurasix 6ersatu (BackpackerJakarta6) bersama dengan 29 orang. Pendakian yang sudah diwacanakan dari lama ini akhirnya jadi juga. Gunung prau ini punya daya tarik yang cukup tinggi untuk para pendaki, karena gunung yang satu ini mempunyai ketinggian yang tidak terlalu tinggi yaitu 2.565 mdpl sehingga cocok untuk pemula, namun menyediakan pemandangan yang menakjubkan yaitu pemandangan gunung sindoro dan sumbing, banyak awan serta yang paling terkenal adalah golden sunrise dan sunsetnya yang benar – benar cantik dan romantis. Oh iya pendakian kali ini menjadi pendakian pertamaku membawa tas keril (lagi lagi minjem rupi), maklum dipendakian sebelumnya cuma bawa daypack yang isinya baju doang sisanya nitip (gak ada yang nanya sih sebenernya, tapi yaudahlah gak apa - apa hahaha)


Lokasi
Gunung Prau adalah sebuah gunung yang terdapat di Dataran Tinggi Dieng tepat di perbatasan Kabupaten Kendal dengan Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Pendakian gunung prau ada beberapa jalur, namun yang paling ramai yaitu jalur dieng dan jalur patak banteng. Perjalanan dari Jakarta menuju basecamp gunung prau memakan waktu sekitar 12 jam. Kami berangkat dari Jakarta sekitar jam 22.00 WIB menggunakan bus dan sampai di basecamp prau sekitar jam 12.00 WIB. 


Biaya
Total biaya sharecost untuk pendakian gunung prau ini yang terdiri dari biaya transportasi dan simaksi yaitu Rp. 296.000. Sayangnya aku gak tau detail pembayaran pastinya berapa hehehe.

Pendakian Gunung Prau

Persiapan



Kami sampai sekitar jam 12.30 WIB, kemudian solat, ganti baju, makan dan packing ulang barang – barang di keril. Packing ulang ini bertujuan untuk meringankan beban – beban di keril bagi yang merasa keberatan khususnya para wanita dimana barang – barangnya akan dikumpulkan dan dibagi sama rata ke keril – keril para lelaki tangguh. Jadi kalau memang ngerasa keberatan, jangan diem – diem aja mending nitip dari awal daripada nanti nyusahin dan ribet pas di atas. Aku sendiri nitip 2 botol @1,5 L air minum karena ngerasa keberatan kalo dibawa dikeril. Hehehe. Jangan lupa sediain cemilan – cemilan seperti cokelat, madu, beng – beng, atau permen dibagian keril paling atas / ditas kecil buat bekal selama perjalanan karena pasti capek dan buat nambah tenaga. Jangan lupa juga bawa air yang agak banyak untuk minum dan memasak karena di prau gak ada sama sekali sumber air. Setelah semuanya siap, maka kami dibagi menjadi beberapa tim. Hal ini dikarenakan apabila dalam satu tim pendakian melebihi 10 orang maka wajib memakai porter dan biaya porternya mahal, jadi kita bagi menjadi beberapa tim, tapi tenang aja setelah melewati basecamp bisa jalan bareng – bareng lagi kok.

Pendakian


Kami mendaki melalui jalur patak banteng. Sebenarnya lebih enak melalui jalur dieng karena landai, namun karena kemarin berbarengan dengan festival dieng akhirnya diputuskan untuk lewat jalur patak banteng. Jalur patak banteng ini memang lebih pendek, namun jalurnya mendaki terus jadi cepat capek. Kebetulan aku berada di tim ke – dua berjumlah 6 orang yaitu 3 laki laki dan 3 wanita. Pendakian dimulai dari basecampnya untuk mendaftarkan diri dan bayar – bayar . Setelah semuanya beres , LET’S GO!!! Jalur pendakian dari basecamp melewati perumahan warga terlebih dahulu dan langsung di awali dengan menaiki tangga yang udah lumayan bikin ngos – ngosan. Baru juga setengah anak  tangga, kita udah berhenti karena menunggu tim 1 yang juga kebetulan berhenti dan ada di timku juga capek jadi kita berhenti sejenak. Setelah istirahat, kita lanjut lagi menuju pos satu. Jalanan di pos satu masih berupa batu – batu. Pemandangan dan udara yang sejuk selama perjalanan membuat capeknya sedikit berkurang.








Setelah sampai pos satu, lanjut jalan ke pos dua dan tiga. Nah jalurnya udah berupa tanah dan memasuki daerah hutan – hutan. Makin ke atas jalurnya makin nanjak, ekstrem dan berdebu jadi harus hati – hati karena kalo meleng sedikit bisa kepleset. Hehe. Bagi yang punya tracking pole boleh banget dibawa buat jaga - jaga biar ga kepleset. Walaupun begitu tenang aja, kalau capek bilang aja pasti istirahat dan ditungguin. Sembari istirahat, mari kita foto – foto karena biasanya nih yah yang tadinya lagi duduk istirahat capek terus ada yang foto - foto, tiba - tiba dia bangun dan lari buat ikutan foto seakan - akan capeknya ilang dan langsung semangat lagi. Hahaha. Nikmatin aja perjalanannya biar gak kerasa capeknya. Walaupun capek, tracking itu adalah bagian yang paling menyenangkan dan berkesan menurutku sih karena pada saat tracking itulah yang punya banyak cerita dari mulai tau sifat orang, pemandangannya, pengalaman keplesetnya, foto - fotonya, ketawa - ketawanya, kecapeannya, dan hal – hal menarik lainnya yang terjadi selama tracking. Jadi, selama tracking kalo gak diburu - buru sama waktu santai aja, jangan terlalu cepet - cepet mau sampe puncak toh puncaknya gak akan kemana mana kok tapi nikmatin dan cari momen sebanyak - banyaknya buat diceritain sama anak cucu nantinya . hahahha


Istirahat Dulu !!







Akhirnya setelah kurang lebih 3 – 4 jam mendaki, kita sampai di puncak gunung prau ketika sunset sekitar jam 17.30 WIB. Nah enaknya di gunung prau ini kita langsung ngecamp dipuncaknya, jadi gak perlu deh tuh pagi – pagi buta bangun buat summit ke puncak. Puncak gunung prau sudah ramai dengan tenda – tenda pendaki yang lain sehingga kita harus berkeliling terlebih dahulu untuk mencari tempat yang muat untuk mendirikan enam tenda. Tips yang aku dapet ketika cari tempat ngecamp adalah carilah tempat ngecamp yang tidak terlalu terbuka supaya gak terlalu kena angin dan aman kalo misalnya ada badai (eh tapi sebenernya aku juga gak ngerti sih kayak gimana tempatnya, ini cuma denger omongannya temenku aja pas kemaren nyari tempat ngecamp. hehehe) Setelah itu kita langsung mendirikan tenda, ganti baju, dan memasak untuk makan malam. Setelah makan malam, kita seperti biasa ramah tamah perkenalan masing – masing peserta yang ikut dan selanjutnya acara bebas ada yang main dan ada yang masuk ke tenda. Aku sih lebih milih masuk ke tenda karena udah gak tahan sama dinginnya. Sebelum masuk tenda, aku gak sengaja keluar dan liat ke langit ternyata banyak banget bintang terus kesenengan sendiri liat bintangnya banyak banget, ya maklum deh di langit Jakarta gak pernah liat bintang jadi norak deh. Sayangnya kamera hpku gabisa menangkap keindahan langit malam itu masih hengpong jadul. Semakin malam, cuaca di puncak gunung prau semakin sangat – sangat dingin, jadi jangan lupa untuk membawa pakaian yang tebal kalau kesini ya. Aku sampe enggak bisa tidur pas malam – malam karena kedinginan, padahal udah masuk sleeping bag, pake jaket, pake sarung tangan dan kaos kaki double tapi tetep kedinginan. Yah maklumlah pake AC yang suhunya 20 C aja kedinginan apalagi ini yang suhunya mungkin sekitar 0 - 8  C aja kedinginan apalagi ini yang suhunya mungkin sekitar 0 – 8  0hehehe






Besoknya aku bangun sekitar jam 5 pagi  dan langsung siap siap keluar tenda karena emang udah gak bisa tidur. Kita jalan kearah bawah buat dapet foto dengan latar belakang gunung sumbing dan sindoro. Udara pagi udah gak sedingin pas malam dan juga karena badan bergerak jadi gak terlalu terasa dingin. Sekitar jam 6 akhirnya yang ditunggu – tunggu muncul yaitu golden sunrise yang super duper cantik sampai gatau lagi mau bilang apa cuma bisa bilang dalem hati subhanallah, sungguh indahnya ciptaan-Mu. Akhirnya kesampean juga liat golden sunrise di gunung prau Alhamdulillah!










Setelah puas foto – foto golden sunrise. Kita masak buat sarapan lalu beres – beres buat turun lagi ke basecamp. Jangan lupa sampah – sampah jangan ditinggalin, tapi dikumpulin dan dibawa turun ya. Kita naik gunung kan mau lihat keindahan alam, jadi kita juga harus jaga keindahannya biar orang lain juga bisa liat J. Kita turun dari puncak sekitar jam 09.00 WIB dan sampai kembali di basecamp sekitar jam 11.30 WIB. Perjalanan turun menurutku selalu lebih susah dibandingkan naik karena ya tracknya begitu pasir dan turunan yang rawan bikin kepleset dan jatoh jadi harus ekstra hati - hati dan pelan - pelan. Aku sendiri beberapa kali minta bantuan buat dipegangin karena takut jatoh. Turunnya memang lebih cepat sih karena gak banyak berhenti. Setelah sampai, langsung bersih – bersih, solat, makan dan langsung pulang lagi ke Jakarta.

Tanpa Dia Kita Pasti Kelaparan :)

Yang ini sih cuma motong - motong aja

Sarapan!


Tim Merah

Tim Biru

LOVE !

Selesai sudah perjalanan ke gunung prau kali ini. Senengnya bisa mendaki bareng BPJ6 yang ternyata orang – orangnya sangat baik, asik, sabar, mau nungguin dan bantuin orang – orang kayak aku gini yang masih pemula nanjak hehehe. Alhamdulillah selama perjalanan kemarin cuacanya cerah mendukung dan gak hujan jadi aman - aman. Ditunggu trip selanjutnya!!



-enjoy-
Sumber Foto : HP sendiri & Peserta Pendakian Prau
"I don't know where I'm going from here, but I promise it won't be boring." David Bowie

You Might Also Like

0 Comments