Random Thought - Comfort Zone

How do you define your comfort zone? Roy T. Bennet said that comfort zone is a psyhchological state in which one feels familiar, safe, at ease and secure or when you feel comfortable and your abilities are not being tested. 


Orang yang sudah berada di comfort zone biasanya sangat sulit untuk keluar dari zona nyamannya karena takut dia tidak akan mendapatkan zona/keadaan yang seperti ini. Actually they want to do more in life, but they are afraid to challenge themselves and push the envelope on what they think is safe just simply because they always imagine the worst case scenario of what could happen (talking to myself actually haha).


Pernah gak sih coba tanya pada diri kalian masing – masing apakah benar ini yang kalian inginkan? Apakah kebahagiaan yang kalian rasakan saat ini benar – benar kebahagiaan sesungguhnya? Apakah yang kalian lakukan sekarang merupakan hal yang sangat kalian senangi atau hanya terpaksa melakukannya karena sudah menjadi rutinitas? Pernah ngerasa bosan enggak sih melakukan rutinitas yang itu - itu aja selama bertahun - tahun? Penasaran enggak sih buat mencoba hal baru yang belum pernah kalian lakukan sebelumnya?

Pertanyaan – pertanyaan diatas sempat memenuhi isi kepala beberapa tahun yang lalu yang sempat membuat aku demotivasi untuk beberapa saat dan sampai akhirnya memutuskan untuk memberanikan diri melangkah keluar dari salah satu zona nyaman. 

Let me tell you about myself. Aku merupakan orang yang enggak terlalu mudah untuk akrab dengan orang yang baru dikenal (berdasarkan hasil tes kepribadian, sedikit lebih dominan ke arah introvert yaitu 55% introvert dan 45% extrovert). Sebenarnya tergantung orangnya sih ya, karena termasuk orang yang cukup pendiam jadi kalau belum terlalu dekat dan ketemu sama orang yang juga pendiam maka habislah sudah pasti bahan pembicaraan, tapi kalau ketemu dengan orang yang asik diajak ngobrol dan diskusi mengenai berbagai hal maka aku juga pasti akan terus menanggapi dan menyesuaikan. Sifat yang pendiam ini yang terkadang membuat aku takut untuk mencoba hal – hal baru ketika sudah nyaman dengan lingkungan karena takut kalau tidak dianggap atau dicuekin, enggak bisa menyesuaikan dan sebagainya. 

Contohnya ketika kerja praktik di Kalimantan dan harus berangkat sendiri dari Balikpapan menuju Bontangnya. Namun ternyata di bandara ketemu dengan mahasiswa lain yang PKL disana. Awalnya takut enggak bisa berbaur, tapi karena temannya asik – asik dan juga ramah, suprisingly jadi bisa berbaur dan akrab banget. Bahkan teman sekamar sendiri bilang “kamu awalnya pendiem banget diem enggak ngomong – ngomong, ternyata aslinya kamu kayak gini gak sama sekali pendiem“ hehehe

Selama di Bontang, aku mendapatkan zona ternyaman selama kuliah yang bahkan jauh lebih nyaman dibandingkan di zona tempat kuliah. Aneh ya, padahal baru kenal sama mereka, tapi enggak butuh waktu lama aku bisa merasakan kenyamanan seperti saat berkumpul bersama teman dekat. I feel like i have known them for long time. Hal ini mungkin karena faktor mereka orang daerah yang sifatnya menurutku sangat sangat jauh lebih baik dibandingkan orang di Ibu Kota. Mereka selalu mementingkan kepentingan bersama, berteman dengan siapa saja dan tidak pilih – pilih, saling memaklumi, mentreat semua orang dengan sangat baik, banyak sifat teman – teman disana yang membuatku kagum dan banyak belajar tentang cara memperlakukan orang dengan baik dari mereka.

Setelah pulang dari sana (zona ternyaman) dan kembali ke lingkunganku, entah kenapa menjadi terasa sangat berbeda. Aku merasa asing dan merasa sangat bosan. Jujur, walaupun punya banyak teman di lingkungan perkuliahan, tapi enggak tau kenapa kalau boleh jujur aku lebih suka lingkungan pertemanan ketika di Kalimantan selama dua bulan. Aku yang awalnya takut untuk melakukan apa – apa sendiri (biasanya harus ada temannya) karena merasa sudah sangat bosan dengan lingkungan dan rutinitas, akhirnya iseng mencari komunitas – komunitas dan juga volunteer event . 

I love travelling but it always difficult to find someone who wants to travel with (waktu dan uang sih most of the time reasonnya), then I decided to join Backpacker Jakarta Community to experience low cost travelling and meet new friends. Aku dulu itu bergabung di RT6 Backpacker Jakarta. Awalnya digrup hanya menjadi Silent Reader karena alasannya ya enggak kenal dengan mereka jadi sungkan untuk langsung nimbrung. Namun ketika ada kopdar atau meet up bersama warga RT 6 yang diadakan di puncak, entah kenapa mau banget ikut padahal enggak ada satu orang pun yang aku kenal disana. First I thought that it will be difficult to get along with them yang dimana mereka udah lama bareng – bareng dan ya aku kira mereka akan bergerombol dengan gerombolannya masing – masing (seperti orang – orang diperkuliahan saya),but suprisingly they are not. Mereka baik banget, ngajak ngobrol, juga ngajak main, bahkan baru kenal udah langsung diceburin aja ke kolam renang. 

Kejadian kedua yaitu saat kenekatanku ikut trip BPJ ke Gunung Galunggung sendirian tanpa ada orang yang aku kenal lagi. Anehnya, pada saat itu aku bahkan sangat – sangat ingin ikut trip itu walaupun enggak ada yang aku kenal dan benar saja walaupun gak ada satupun yang aku kenal, ternyata malah dapet teman baru yang menyenangkan disana. Masih inget banget di trip ini pertama kalinya ketemu sama Kak Herlina dan Kak Rizki yang selalu aku intilin kemanapun mereka pergi (kirain dulu mereka tuh pacaran tapi ternyata enggak) dan aku enggak pernah dibiarkan sendirian selama perjalanan disana. Apa yang aku rasakan setelah ikut kedua kegiatan tersebut? Aku merasa sangat senang, ya senang karena ternyata orang pendiam seperti ku bisa juga ikut acara - acara dan berbaur dengan orang - orang yang sebelumnya enggak aku kenal sama sekali. Dan coba tebak, siapa yang nyangka sekarang Kak Herlina sama Ka Rizki jadi temen akrab banget banget sama aku dan rupi.


Aku sangat bersyukur dan enggak pernah menyesal ketika mencoba untuk keluar dari salah satu comfort zone dan bergabung di komunitas backpacker Jakarta. Memang ada kalanya ketika kita bosan dengan rutinitas kehidupan kita yang setiap harinya begitu – begitu saja, coba deh memberanikan diri untuk keluar sebentar dari comfort zone, mencoba hal baru dan bertemu dengan orang baru, dengan begitu kita akan menemukan sesuatu yang baru yang membuat kita bisa kembali semangat. Seseorang pernah berkata untuk jangan takut mengeksplore diri, keluar dari zona nyaman, lakukan sesuatu yang belum pernah kalian lakukan, lakukan hal – hal yang selama ini kalian ingin lakukan tapi kalian masih takut untuk mewujudkannya. Setiap tindakan yang kita ambil pasti akan ada risikonya, tapi risiko itu enggak selamanya berarti buruk, bisa jadi risiko yang kalian dapatkan malah sebaliknya, bisa jadi kalian akan mendapatkan kebahagiaan baru, new adventure of your life and also will lead you to the next version of yourself. Setiap perbuatan dan keputusan yang kita ambil pasti mempunyai makna dan pelajaran tersendiri. Do it now or later you will be more disappointed by the things that you didn’t do.

Tulisan ini bukan maksudnya menggurui dan juga engga ada maksud untuk sombong seakan – akan aku sudah melakukan banyak hal padahal baru keluar dari salah satu aja zona nyaman. Ini lebihmerupakan tulisan penyesalaku kenapa baru sekarang ya berani memutuskan untuk melakukan hal – hal yang aku inginkan diumur yang sekarang ini coba dari dulu pasti udah banyak tempat yang dikunjungi hahaha. Tapi tidak pernah ada kata terlambat kan?

 -enjoy-
" When was the last time you did something for the first time? "

You Might Also Like

0 Comments