Kawah Gunung Galunggung Tasikmalaya with BackpackerJakarta

Pada tanggal 13-14 Januari 2016 merupakan pengalaman pertama yang akan selalu aku ingat dalam hidup. Hal ini karena pada tanggal tersebut aku melakukan sesuatu yang belum pernah aku lakukan sebelumnya yaitu travelling with strangers. Yup, aku memutuskan untuk ikut trip ke kawah Gunung Galunggung didaerah Tasikmalaya dengan modal nekad karena enggak ada satu orang pun yang aku kenal yang ikut trip tersebut. Aku ikut trip yang diadakan oleh Backpacker Jakarta yang merupakan suatu komunitas jalan – jalan ala backpacker. Aku memang sudah gabung bersama backpacker dibulan November 2016 dan masuk di RT 6 ( di backpacker Jakarta ada 25 RT), namun ini merupakan trip pertamaku selama gabung di backpacker jakarta.

Kami berangkat ke kawah gunung galunggung pada Jumat malem dan meet pointnya adalah di Sekretariat Backpacker Jakarta di daerah Cawang di parkiran motor 24 jam sebelum rumah sakit UKI. Ketika sampai ditempat (karena baru pertama) aku bingung sih karena ternyata rame banget dan ada juga rombongan yang akan berangkat ke dieng. Ketika sampai disana akhirnya aku bertemu dengan CP nya dan langsung diminta ke secretariat aja. Sekretariatnya enggak terlalu besar, ada satu kamar mandi, ya hampir mirip dengan kamar kosan hehe. Pada saat tiba disana, aku akhirnya berkenalan dengan orang – orang yang ikut trip sama. Aku berkenalan dengan ka herlina, ka nindya, ka rizki, ka tri, annisa, endang, nurhalimah, bang rokhan dan juga bertemu dengan pendiri BPJ yaitu om emye. Orang yang ikut trip ini ramah – ramah dan baik – baik .

Kami berangkat dari secretariat menuju galunggung jam 22.00 WIB menggunakan 2 elf karena jumlah pesertanya sekitar 38 orang dan sampai di kawasan galunggung sekitar jam 5 pagi. Sampai disana kami solat subuh terlebih dahulu. Awalnya aku kira udaranya akan sangat dingin dan udah pake jaket tebal, namun ternyata enggak, jadi yah dilepas lagi hehehe. Sekitar jam set 6 kami pun mulai menuju kawah. Untuk sampai diatas kawah, kita harus mendaki yang katanya sekitar 620 tangga. Katanya sih hitungan tiap orang berbeda beda. Awalnya sih iseng ah mau coba menghitung, yah apa daya karena kelelahan buyar sudah konsentrasi haha. Menaiki anak tangga ini cukup melelahkan ternyata, padahal awalnya ah mudah mendakinya hanya naik tangga sudah biasa, tapi ternyata cukup membuat nafas ngos – ngosan juga. Ketika sampai diatas, karena cuaca mendung sehingga kabutnya sangat tebal dan menutupi pemandangan kawah. Kawah gunung galunggung berwarna hijau dan seperti rawa – rawa. Disini juga terdapat warung – warung yang menjual makanan seperti indomie dan minuman apabila lapar atau haus setelah mendaki 620 anak tangga.





Kawah Gunung Galunggung

Setelah puas berfoto – foto kami memutuskan untuk turun ke kawahnya. Aku sempat bertanya lewat mana turun kebawahnya, dan dijawab itu lewat sana. Aku hanya iya – iya saja dan mengikuti orang - orang, padahal aku enggak melihat ada jalan menuju ke kawah karena hanya ada pasir dan pohon - pohon. Ketika sampai, kaget karena ternyata untuk turun ke kawahnya melewati pasir yang aku lihat tadi. Pas liat tracknya, rasanya mau mundur balik lagi aja nurunin 620 anak tangga karena aku yang orangnya gampang banget terpleset memang kurang suka dengan trek menurun (lebih suka mendaki) agak takut ketika harus turun, karena cukup tinggi dan datar. Awalnya aku berani karena bisa memegang tali (sebenarnya masih agak takut sih sampai – sampai diketawain hahaha), namun talinya hanya ¼ jalan, sisanya harus jalan sendiri . Untungnya, ada mas abdul yang menawarkan bantuan untuk menuntun aku turun sampai ke bawah. Walaupun sudah dipegangi tetap saja aku terpleset beberapa kali (yah maklum telapak leper). Ketika sampai dibawah, aku sempat melihat trek tempat kita semua turun tadi, ternyata cukup tinggi loh.



Track Pasir untuk Turun ke kawah


Pemandangan di kawah cukup bagus untuk berfoto – foto . Udaranya sejuk banyak rumput – rumput , kawahnya seperti rawa dan aku bertanya – tanya apakah disitu ada buaya atau enggak ya. Kami sibuk foto – foto bersama disini. Setelah puas foto – foto , pemandu kami bilang ayo kita kembali ke atas lagi. Untungnya ada jalan lain untuk sampai diatas dan tidak melewati pasir terjal itu lagi. Ternyata pemandu memang sengaja memilih jalan itu untuk membuat kami terkesan. Aku yang lebih suka mendaki menyukai jalan ketika kembali ke tempat semula. Kami sampai di bawah lagi sekitar jam 9 pagi. Pengalaman ini lumayan berkesan. Walaupun enggak ada yang aku kenal pada awalnya, namun pada akhirnya dalam hitungan jam saja pada saat mendaki dan turun aku langsung mendapat banyak teman yang entah kenapa bisa langsung membaur asik satu sama lain. Kenapa aku suka travelling yang trekking, jawabannya adalah karena pada saat itulah kita mengetahui karakter orang, mana orang yang pemberani, penakut, mempunyai jiwa tolong – menolong , dan membuat kita menjadi lebih akrab satu sama lain karena saling membantu dan jalur trekking yang berbeda – beda rintangannya akan meninggalkan kesan tersendiri yang akan selalu diingat seumur hidup.


Team


With Kak Herlina

Selesai sudah perjalanan kami mengeksplore kawah gunung galunggung, selanjutnya kami akan mengunjungi kampung naga yang akan saya bahas di post selanjutnya!!
See ya !



-enjoy-

" travelling, it leaves you speechless then turns you into a storyteller" 

You Might Also Like

0 Comments