Random Thought - Postingan Social Media

Belakangan ini lagi sering banget baca dan denger opini orang – orang mengenai sebuah postingan foto ataupun video di social media dan kebanyakan opini yang aku denger adalah opini negatif. Salah satu yang paling sering banget aku denger adalah mereka beropini bahwa memposting foto atau video di social media itu sebagai ajang pamer/sombong ke orang – orang. Well, aku memang enggak sepenuhnya enggak setuju sama opini itu, tapi aku juga enggak sepenuhnya setuju dengan opini itu. Sebenarnya setiap kita beropini mengenai sesuatu itu tergantung kita melihat dari sisi positif atau sisi negatif (pro/konta). Beropini bagi semua orang itu adalah bebas karena kita tinggal di negara demokrasi yang sangat menjunjung tinggi kebebasan dalam mengemukakan pendapat.


Balik lagi mengenai postingan foto/video di social media. Social media merupakan sebuah media online dimana para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual yang mendukung interaksi sosial dan media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif. Hal ini berarti, kita bebas untuk memposting apa pun di social media. Namun, balik lagi dari kita sendiri ingin memposting sesuatu yang bermanfaat atau malah menimbulkan menimbulkan efek negatif. Ketika kita memposting sesuatu, otomatis postingan kita di media social akan bisa dilihat oleh jutaan orang dan namanya kodrat manusia, pasti ketika melihat/ membaca sesuatu cenderung akan memberikan komentar , ada komentar positif dan ada komentar negatif. Komentar positif memang bagus diberikan baik pujian ataupun memberikan saran agar kita dapat memperbaiki diri, tapi kok kalo komentar negatif itu yang kadang membuat risih bacanya ya.

Contohnya misal ada seseorang yang memposting foto dia bersama teman – temannya sedang melakukan bakti sosial di salah satu panti asuhan. Komentar negatif seperti
“kalau mau berbuat kebaikan yaudah gak usah pake di upload segala di social media, kok sombong banget sih.”
“ lo posting foto ini mau dipuji baik dan dibilang dermawan?”

Contoh lain misalnya, ada yang memposting foto liburan kesana dan kemari alias sering jalan - jalan. Komentar negatif yang sering muncul
“ Ih lo kok upload foto jalan – jalan mulu sih, sombong banget mentang – mentang punya uang banyak”
“ Ih kok lo kalo abis jalan – jalan selalu upload foto sih, mau pamer banget biar orang pada tau kalo lo abis jalan – jalan? “
“Norak banget sih lo foto – foto mulu”

Oh Come On guys! Kita hidup di Negara berkembang yang pastinya aku percaya bahwa sebagian besar sudah mendapatkan edukasi yang cukup. Malu dong ya udah sekolah di Universitas - Universitas ternama di Indonesia, tapi pikirannya pendek banget dan ketika memberikan opini tidak dianalisis terlebih dahulu dan langsung memberikan kritik negatif. Mari coba kita telaah sedikit mengenai contoh kejadian di atas.

Contoh pertama mengenai mengupload sesuatu yang berkaiatan dengan memberikan bantuan. Dalam agama saya (Islam), kita dianjurkan untuk memberikan sebagian harta kita kepada orang – orang yang membutuhkan karena itu memang sudah menjadi hak mereka dan kewajiban bagi kita dan dalam memberikannya kita diminta untuk ikhlas dan tidak boleh ria (melakukan sesuatu hal karena ingin dipuji, dsb). Jadi ketika seseorang memposting foto tersebut, banyak dari orang mengatakan kalau dia ria (mungkin memang benar ada beberapa yang seperti itu). Namun, apabila kita berpikiran positif terhadap si pemosting foto, bisa saja tujuan dari si pemosting foto sebenarnya ingin membuat orang lain terketuk hatinya bahwa masih banyak orang - orang yang memerlukan bantuan dari tangan kalian dan ikut melakukan hal – hal positif seperti yang dia lakukan karena setiap orang mempunyai cara yang berbeda – beda untuk memberikan inspirasi dan mengajak untuk berbuat baik terhadap orang lain.

Kasus untuk yang kedua yaitu memposting foto/video liburan. Namanya juga orang liburan pergi ke suatu tempat yang belum pernah mereka kunjungi, maka secara tidak sadar kita pasti akan penasaran dan ingin mengeksplore tempat tersebut. Kita mengambil gambar/video di setiap tempat yang kita kunjungi. Sebagian orang pasti ada yang komentar norak banget sih foto – foto terus. Sebenarnya bukan norak sih ya menurutku pribadi dan apa yang aku juga rasakan dan lakukan, tapi lebih kepada kesan pertama kita ke tempat itu dan  kita terkesima dengan keindahan tempatnya, lalu kita enggak tau kapan kita bisa balik lagi ke tempat ini jadi kita abadikan dengan foto sehingga nantinya kalau sedang rindu tempat ini kita bisa melihat hasil foto kita. Tidak ada yang salah dengan mengabadikan gambar because every picture has a story to tell, right? Kemudian hasil foto kita, kita posting di social media dengan masing – masing tujuan si pemosting. Mungkin, ada beberapa orang yang memang bertujuan ingin sombong/pamer, tapi kan itu gak semua orang jadi gak boleh kita generalisasi. Bila kita berpikiran positif, bisa saja tujuan sebenarnya yaitu mau memperlihatkan bahwa nih di Negara kita tercinta banyak kok tempat yang bagus untuk dikunjungi gak perlu harus ke luar negeri, atau hanya sekedar ingin posting saja karena menurutnya fotonya bagus, atau dia memang hobi dalam fotografi, atau ingin memperlihatkan kekagumannya terhadap keindahan ciptaan Allah SWT untuk menyadarkan kita bahwa kita tidak ada apa – apanya dibandingkan Allah SWT yang mampu menciptakan seluruh alam semesta, atau bisa juga ingin memberikan referensi jalan – jalan untuk orang lain yang sebenarnya sudah lama ingin berlibur kesana. Lihat deh kalau dipikir - pikir lebih banyak tujuan positifnya kan dibandingkan tujuan negatifnya kan ya?

Memposting foto/video di social media menurutku sih boleh – boleh saja (karena itu hak setiap orang yang punya social media) asalkan tidak berlebihan, tidak merugikan orang lain dan tidak sampai menyebabkan konflik perpecahan. Sebelum memberikan opini terhadap sesuatu sebaiknya di analisis terlebih dahulu baik dan buruknya jangan langsung menilai seenaknya “Don’t judge book by its cover they said”. Kalau memang kalian beranggapan bahwa postingan tersebut tidak layak untuk diposting, sebaiknya memberikan komentar dan saran yang membuat mereka bisa sadar dan akan lebih memperhatikan postingan mereka. Kita diberikan kelebihan yang luar biasa berupa akal dan pikiran oleh Allah SWT untuk berpikir sebelum melakukan apapun maka pergunakanlah dengan sebaik - baiknya. Seringkali masalah – masalah sepele seperti ini dibahas berlebihan, padahal masih banyak permasalahan di Negara ini yang jauh lebih penting untuk dibicarakan dan ditemukan solusinya. Jadilah orang yang selalu menjaga hati, pikiran, perbuatan, serta lisannya dalam hal – hal positif namun tetap berhati – hati. Kalau kata Raisa dan Isyana sih jangan sia - sia kan waktumu tuk membenci :)


Sekian opini panjang dariku yang semoga bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.


-enjoy-

Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), Karena sesungguhnya prasangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. (QS – Al Hujurat : 12)

You Might Also Like

0 Comments